Menggunakan metode pengeringan dengan penetrasi udara panas. Metode pengeringan ini dapat menggunakan berbagai bahan bakar seperti batu bara, solar, gas alam, dll., dengan udara panas bersuhu 90℃-125℃ yang langsung menembus lapisan karet untuk memanaskan dan mengeringkannya. Karakteristik kabin pengering adalah memanfaatkan sirkulasi sebagian gas buang untuk mengurangi kehilangan panas dan menghemat bahan bakar. Udara panas dihembuskan ke dalam kabin pengering oleh kipas, setelah beberapa kali menembus lapisan karet, sebagian dialirkan kembali ke tungku udara panas sebagai udara resirkulasi, sedangkan sebagian lainnya yang memiliki kelembapan tinggi dibuang sebagai gas buang. Pada tahap awal pengeringan, karena suhu karet masih rendah dan kadar air tinggi, udara panas yang menembus lapisan karet mentransfer sejumlah besar energi panas ke karet dan membawa banyak uap air menjadi aliran udara bersuhu rendah dan kelembapan tinggi. Aliran udara ini tidak memiliki nilai guna dan dibuang sebagai gas buang. Sedangkan pada tahap akhir pengeringan, seiring dengan meningkatnya tingkat kekeringan, suhu lapisan karet secara bertahap naik sementara kadar air menjadi rendah. Ketika udara panas menembus lapisan karet, jumlah panas yang dikonsumsi dan uap air yang terbawa relatif sedikit, sehingga aliran udara yang keluar memiliki suhu lebih tinggi dan kelembapan lebih rendah, sehingga dialirkan kembali ke tungku udara panas untuk digunakan kembali guna menghemat bahan bakar. Lini pengeringan yang kami pasang dapat dilengkapi dengan menara penghilang bau, di mana kami telah melakukan perbaikan pada media isian dan sistem penyemprotan.